Rabu, 20 Februari 2013

jadwal kuliah rizwan


logo

STMIK AKAKOM


KARTU RENCANA STUDI

Semester : Genap 2012 / 2013


Nama : MOH. RIZWAN


PHOTO
NIM : 125410170
Program Studi : Teknik Informatika - S1 Reguler
Dosen PA : , Sri Redjeki, S.Si., M.Kom.

No. Kls Matakuliah SKS Ke Ruang Jadwal
Kode Nama Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 5 AK1206T
PANCASILA
2 1
S.2.1



08:00-09:40

2 5 AK1209T
BAHASA INGGRIS 2
2 1
U.2.3



15:00-16:40

3 5 AK2102P
PRAKT. STATISTIK DASAR
1 1
KOMPUTASI & APL

15:00-16:45



4 1 AK2102T
STATISTIK DASAR
2 1
T.3.2

13:00-14:40



5 4 AK3002P
PRAKT. SISTEM OPERASI
1 1
LAB. JARKOM


13:00-14:45


6 4 AK3002T
SISTEM OPERASI
2 1
T.3.3

10:00-11:40



7 3 TI1003P
PRAKT. SISTEM BASIS DATA
1 1
KOMDAS
08:00-09:45




8 3 TI1003T
SISTEM BASIS DATA
3 1
U.2.3


07:30-10:00


9 4 TI1004T
MATEMATIKA INFORMATIKA
3 1
U.2.4


15:00-17:30


10 2 TI1103T
SISTEM DIGITAL
2 1
S.2.2
15:00-16:40




11 9 TI2104T
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN BISNIS
2 1
S.2.3

17:00-18:40



JUMLAH KREDIT 21

IP Semester lalu : 2.77
Maks sks : 21 sks

Mengetahui
a.n. Dosen PA
Yogyakarta, 20 Februari 2013
Mahasiswa


, Sri Redjeki, S.Si., M.Kom. MOH. RIZWAN


Jumat, 05 Oktober 2012

sejarah daerah dompu ntb

Home » , » Jejak Sejarah Daerah Dompu

Jejak Sejarah Daerah Dompu

Setiap daerah memiliki sejarah dan karakter masing-masing, memiliki asal-usul atau hari jadinya, Di propinsi NTB terdapat beberapa daerah seperti Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kota Bima, Kota Mataram yang tentu saja daerah-daerah ini memiliki sejarahnya masing-masing.

Sebagaimana yang telah di posting terdahulu yaitu tentang sejarah daerah bima, maka pada kali ini lintas mbojo ingin berbagi informasi dalam mengulas kembali dan sekedar mengingatkan kembali kenangan-kenangan masa lalu daerah dompu yang sejarahnya sebagai berikut ini:

Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Dompu, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mempunyai catatan sejarah tersendiri. Seperti halnya Sejarah Kesultanan Lombok, Sejarah Kesultanan Sumbawa, dan Sejarah Kesultanan Bima, Dompu dahulu kala juga merupakan salah satu daerah bekas kerajaan atau kesultanan. Kerajaan Dompu merupakan salah satu kerajaan yang paling tua khususnya di Indonesia Bagian Timur. Arkeolog dari Pusat Balai Penelitian Arkeologi dan Purbakala, Sukandar dan Kusuma Ayu dari berbagai hasil penelitiannya menyimpulkan Dompu atau (Kerajaan Dompo) adalah kerajaan yang paling tua di wilayah timur Indonesia.

Berdasarkan catatan sejarah di Dompu, sebelum terbentuknya kerajaan di daerah tersebut, telah berkuasa beberapa kepala suku yang disebut sebagai “Ncuhi” atau raja kecil. Ncuhi terdiri atas empat orang yakni Ncuhi Hu`u yang berkuasa di daerah Hu`u (sekarang Kecamatan Hu`u), Ncuhi Soneo yang berkuasa di daerah Soneo dan sekitarnya (sekarang Kecamatan Woja dan Dompu). Selanjutnya Ncuhi Nowa berkuasa di Nowa dan sekitarnya serta Ncuhi Tonda berkuasa di Tonda (sekarang wilayah Desa Riwo Kecamatan Woja Dompu). Dari keempat Ncuhi tersebut yang paling dikenal adalah Ncuhi Hu`u.

Menurut cerita rakyat dompu di negeri Woja berkuasa seorang Ncuhi Kula yang mempunyai anak perempuan bernama Komba Rawe. Ncuhi tersebut kemudian dikenal dengan nama Ncuhi Patakula. Cerita rakyat setempat menyebutkan, putra raja Tulang Bawang terdampar di daerah Woja dalam pengembaraannya, tepatnya di wilayah Woja bagian timur. Kemudian putra raja Tulang Bawang tersebut menikah dengan putri Ncuhi Patakula. Selanjutnya para Ncuhi sepakat menobatkan putra raja Tulang Bawang sebagai raja Dompu yang pertama. Sedangkan Raja Dompu ke-2 bernama Dewa Indra Dompu yang lahir dari perkawinan antara putra Indra Kumala dengan putra Dewa Bathara Dompu. Berturut-turut Raja yang menguasai daerah ini adalah Dewa Mbora Bisu, yang merupakan Raja Dompu yang ke-3. Raja ke-4 Dompu adalah Dewa Mbora Balada, yang merupakan saudara dari Dewa Mbora Bisu dan Dewa Indra Dompu. Pada abad XIX di Dompu saat itu memerintah raja-raja yang lemah. Kerajaan dikacaukan oleh berbagai pemberontakan pada tahun 1803 yang memaksa pihak residen campur tangan,Sultan Abdull Azis, putra Sultan Abdullah yang kemudian mengganti Sultan Yakub, ternyata tidak mampu banyak berbuat untuk memajukan kerajaannya.

Seluruh kerajaan antara tahun 1810-1814 diancam perompak-perompak yang menghancurkan desa-desa yang ada di wilayah Dompu saat itu. Pada sekitar tahun 1809 Gubernur Jenderal Daendels memerintahkan Gubernur Van Kraam untuk memperbaharui perjanjian dengan Dompu. Perjanjian tersebut diadakan di Bima. Pada 5-12 April 1815, ketika Gunung Tambora meletus, akhirnya sepertiga dari penduduk tewas dan sepertiga lainnya berhasil melarikan diri. Sultan Abdull Rasul II memindahkan Istana Bata yang merupakan Situs Doro Bata yang terletak di kelurahan Kandai I Kecamatan Dompu ke Istana Bata yang baru, karena itu dia disebut dengan gelar Bata Bou. Beliau diganti oleh putranya, Sultan Muhammad Salahuddin.

Salahuddin mengadakan perbaikan dalam sistem dan hukum pemerintahaan. Dia pun menetapkan hukum adat berdasarkan hasil musyawarah dengan para alim ulama, sekaligus menetapkan hukum adat yang dipakai adalah hukum Islam yang berlalu di wilayah kekuasaannya. Dalam menjalankan pemerintahaannya, Sultan dibantu oleh majelis adat serta majelis hukum. Selanjutnya mereka (para pembantu itu) disebut manteri dengan sebutan raja bicara, rato rasanae, rato perenta, dan rato Renda. Mereka tergabung suatu dewan hadat, dan merupakan badan kekuasaan yang mempunyai wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan Sultan.

LETUSAN TAMBORA
Gunung Tambora yang meletus pada 10 – 11 April 1815, dalam catatan sejarah Dompu, mengakibatkan tiga kerajaan kecil (Pekat, Tambora, dan Sanggar) yang terletak di sekitar Tambora tersebut musnah. Ketiga wilayah kerajaan kecil itu pun kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Dompu. Pertambahan wilayah Kesultanan Dompu tersebut dinilai merupakan suatu pertanda kelahiran baru bagi Dompu Baru, yakni pergantian antara Dompu Lama ke Dompu Baru. Peristiwa tersebut menggambarkan kelahiran wilayah Dompu yang bertambah luas wilayahnya. Ahli sejarah Helyus Syamsuddin mengungkapkan, peristiwa 11 April 1815 tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari kelahiran Dompu, yang kemudian dikuatkan dengan Peraturan Daerah No.18 tanggal 19 Bulan Juni 2004.

LETUSAN TAMBORA, SEBUAH MISTERI LAHIRNYA DOMPU BARU
Seperti di daerah lain Lombok,Sumbawa dan Bima, Dompu dahulu kala juga merupakan salah satu daerah bekas Kerajaan atau Kesultanan. Bahkan konon Kerajaan Dompu merupakan salah satu Kerajaan yang paling tua khususnya di bagian Indonesia Timur. Arkeolog dari Pusat balai penelitian arkeologi dan Purbakala Drs.Sukandar dan Dra. Kusuma ayu pada saat melakukan penelitian di Dompu beberapa waktu lalu pernah menyatakan bahwa dari berbagai hasil penelitiannya di Dompu dapat disimpulkan bahwa Dompu (Kerajaan DOMPO-Red) adalah Kerajaan paling tua diwilayah Timur Indonesia.

Namun sayang, tidak seperti di Lombok,Sumbawa dan Bima dimana untuk mengetahui lebih jauh tentang Kerajaan tempo dulu ketiga daerah tetangga tersebut banyak didukung oleh berbagai bukti otentik yang dapat menggambarkan tentang peristiwa sejarah tempo dulu,sedangkan di Dompu bukti otentik untuk mendukung keberadaan sejarah masa lalu tampaknya masih sangat kurang sekali bahkan bisa dikatakan hampir sudah tidak ada sama sekali. Barangkali inilah merupakan salah satu tugas dan kewajiban khususnya bagi kalangan generasi muda di daerah ini untuk lebih bekerja keras agar berbagai tabir misteri sejarah tempo dulu dapat segera terungkap meskipun hal itu membutuhkan perjuangan dan usaha yang cukup menyita waktu bahkan material sekalipun. Upaya pemkab Dompu dalam rangka untuk mencapai hal tersebut patut kiranya didukung oleh semua pihak,bahkan pemkab Dompu sendiri telah banyak berupaya dan tentunya pekerjaan tersebut akan sukses apabila selalu mendapat dukungan serta do,a restu dari seluruh lapisan masyarakat yang ada dan jangan malah pekerjaan itu dianggap hanya akan membuang energi serta mubazir saja. “Orang bijak mengatakan,terlalu sombong dan munafik apabila kita melupakan sejarah kita sendiri”, semoga hal itu tidak akan pernah terjadi, amin.

Sejarah mencatat,di dompu sebelum terbentuknya kerajaan konon didaerah ini berkuasa beberapa kepala suku yang disebut sebagai “NCUHI” atau Raja Kecil, para ncuhi tersebut terdiri dari 4 orang yakni Ncuhi Hu,u yang berkuasa diwilayah kekuasaan daerah Hu,u (Sekarang kecamatan Hu,u Dompu – Red), kemudian Ncuhi Saneo yang berkuasa didaerah Saneo dan sekitarnya (sekarang masuk dalam wilayah Kecamatan woja Dompu), selanjutnya Ncuhi Nowa dan berkuasa didaerah Nowa dan sekitarnya serta Ncuhi Tonda berkuasa diwilayah kekuasaannya yakni di sekitar Tonda dan saat ini masuk dalam wilayah Desa Riwo kecamatan woja Dompu.

Diantara keempat Ncuhi tersebut yang paling terkenal konon yakni Ncuhi Hu,u. menurut cerita rakyat yang ada bahwa,konon di negeri Woja berkuasa seorang Ncuhi bernama “Sang Kula” yang akhirnya mempunyai seorang anak perempuan bernama “Komba Rame”. Ncuhi ini kemudian terkenal dengan nama Ncuhi “Patakula”. Pada saat itu konon terdamparlah putra Raja Tulang Bawang didaerah woja yang sengaja mengembara di daerah Woja bagian timur. Singkat cerita akhirnya putra Raja Tulang Bawang ini kawin dengan putrid Ncuhi patakula dan selanjutnya para Ncuhi yang ada akhirnya sepakat untuk menobatkan putra Raja Tulang Bawang tersebut sebagai Raja Dompu yang pertama. Pusat pemerintahannya konon disekitar wilayah desa Tonda atau di desa Riwo masuk dalam wilayah kecamatan woja sekarang.

Sedangkan Raja ke-2 Dompu adalah bernama Dewa Indra Dompu yang lahir dari perkawinana antara putra Indra Kumala dengan putra Dewa Bathara Dompu. Berturut-turut Raja yang menguasai daerah ini adalah : Dewa Mbora Bisu,Raja dompu ang ke-3 adalah yaitu yang menggantikan kakaknya Dewa Indra Dompu,cucu dari Indra Kumala. Dewa Mbora Belanda : beliau adalah saudaranya dari Dewa Mbora Bisu dan Dewa indra Dompu yang menjadi Raja ke-4 didaerah ini. Dewa yang punya Kuda. Pengganti Dewa Mbora Belanda adalah putranya yang bernama Dewa yang punya Kuda dan memerintah sebagai Raja yang ke-5,Dewa yang mati di Bima.

Raja yang dikenal sebagai seorang yang dictator,sehingga diturunkan dari tahta kerajaan oleh rakyat Dompu ialah Dewa yang mati di Bima. Beliau konon menggantikan ayahnya (Dewa yang punya Kuda) sebagai raja yang ke-6 di Dompu akan tetapi karena hal itu akhirnya di bawa ke Bima dan meninggal di sana,dewa yang bergelar “Mawaa La Patu”. Raja inilah sebenarnya yang akan di nobatkan sebagai raja Dompu yang menggantikan dewa yang mati di Bima,namun beliau ke Bima dan selanjutnya memerintah di sana. Pada masa pemerintahan Raja inilah terkenal satu ekspedisi dari Kerajaan di pulau Jawa yakni kerajaan Majapahit yang konon ekspedisi tersebut di pimpin oleh salah seorang Panglima perang bernama Panglima Nala pada tahun 1344,namun ekspedisi tersebut ternyata gagal.

Oleh rakyat dompu raja yang satu ini sangat dikenal sebagai raja yang disiplin dalam menjalankan pemerintahanya,teratur dalam social ekonomi maupun politik sehingga masyarakat saat itu memberi gelar sebagai “Dewa Mawaa Taho”, semula raja ini dikenal dengan nama “Dadela Nata”. Beliau adalah raja yang ke-7 dan merupakan raja Dompu yang terakhir sebelum masuknya ajaran Islam di Kerajaan Dompu,raja tersebut berkedudukan atau bertahta di wilayah Tonda.

Ekspedisi Majapahit yang dipimpin oleh Panglima Nala dan di bawah komanda Sang Maha Patih Gajah Mada mengalami kegagalan pada ekspedisi pertama,selanjutnya menyusul ekspedisi yang ke-2 pada sekitar tahun 1357 yang di Bantu oleh Laskar dari Bali yang dipimpin oleh Panglima Soka. Ekspedisi yang ke-2 inilah Majapahit berhasil menakklukkan Dompu dan akhirnya bernaung di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Melihat fenomena diatas maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan Kerajaan Dompu tersebut ternyata sudah ada sebelum Majapahit,hal itu juga dapat dibuktikan dalam isi sumpah Palapanya sang Gajah Mada dimana dalam isinya sumpahnya itu disebutlah nama kerajaan DOMPO (Dompu-Red) sebagai salah satu kerajaan yang akan di taklukkan dalam ekspedisinya tersebut.

Kesultanan Dompu.

Pada abad ke-XIX di Dompu saat itu memerintah raja-raja yang lemah,Kerajaan di kacaukan oleh berbagai pemberontakan pada tahun 1803 yang memaksa memerlukan campur tangan pihak residen. Sejak Sultan Abdull Azis,putra Sultan Abdullah yang mengganti Sultan Yakub tidak banyak berbuat untuk memajukan kerajaannya. Seluruh kerajaan antara tahun 1810-1814 diancam perompak-perompak yang menghancurkan desa-desa yang ada diwilayah dompu saat itu. Pada sekitar tahun 1809 Gubernur Jenderal Daendels menegaskan,Gubernur Van Kraam untuk memperbaharui perjanjian dengan Dompu. Perjanjian tersebut diadakan di Bima,begitu pula penggantinya sultan Muhammad Tajul Arifin I putra Sultan Abdull Wahab,Sultan Muhammad tajul arifin I diganti oleh Sultan Abdull Rasul II,adik beliau. Dari 5-12 April 1815 ketika tambora meletus akhirnya sepertiga dari penduduk tewas dan sepertiga lainya berhasil melarikan diri.

Sultan Abdull Rasul II memindahkan Istana Bata (ASI NTOI) kini merupakan Situs Doro Bata yang terletak di kelurahan Kandai I Kecamatan Dompu ke Istana Bata yang baru (ASI BOU) Karena itu beliau disebut dengan gelar “Bata Bou”, beliau diganti oleh putranya,Sultan Muhammad Salahuddin. Salahuddin mengadakan perbaikan dalam system dan hokum pemerintahaan,beliau menetapkan hokum adat berdasarkan hasil musyawarah dengan para alim ulama sekaligsu menetapkan hokum adat yang dipakai adalah hokum Islam yang berlalu diwilayah kekauasaanny. Dalam menjalankan pemeerintahaannyaSultan dibantu oleh majelis hadat serta majelis hokum mereka itu dalam tatanan kepangkatan hadat dan hokum,mereka selanjutnya mereka disebut manteri-manteri dengan sebutan “Raja Bicara,rato rasana,e, rato perenta,dan rato Renda” mereka tergabung suatu dewan hadat,merupakan badan kekuasaan yang mempunyai wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan sultan.

Hadat juga merupakan kelengkapan pemerintahaan yang berfungsi menjalankan hokum agama yang di kepalai oleh “Kadi” atau sultan menurut keperluannya. Seperti sultan-sultan sebelumnya,salahuddin tetap melakukan hubungan dengan pihak pemerintah kolonial Belanda. Menurut Zolinger,sejak mengadakan perjanjian dengan kompeni pada sekitar tahun 1669. selanjutnya Sultan Muhammad salahuddin diganti leh putranya yakni Sultan Abdullah. Pada masa pemerintahaannya beliau menanda tangani kontrak panjang pada tahun 1886 silam. Beliau Selanjutnya diganti oleh putrannya Sultan Muhammad Siradjuddin yang memperbaharui konrak tersebut pada sekitar tahun 1905. Sejarah juga menyebutkan bahwa Sultan pertama di Dompu setelah adanya likuidasi pergantian pemerintahan dari sistim Kerajaan menjadi Kesultanan yakni Sultan Syamsuddin I. Dan beliaulah merupakan pemimpin atau Raja yang pertamakali memeluk agama Islam begitu sistim pemerintahaannya berubah menjadi Kesultanan. Tahun 1958 Kesultanan dompu yang saat itu dipimpin oleh Sultan dompu terakhir yakni Sultan Muhammad Tajul Arifin (Ruma To,i), sistim pemerintahan di Dompu dirubah menjadi suatu daerah swapraja Dompu dan Kepala daerah Swatantra tingkat II Dompu tahun 1958-1960.

Kerajaan Sanggar.

Sanggar merupakan kerajaan kecil yang terletak disebelah barat laut Dompu disebelah timur kaki gunung tambora. Pada tahun 1805 raja sanggar meninggal dan digantikan oleh saudaranya yakni Ismail ali Lujang. Pada abad ke-XIX,sebelum tambora meletus dengan dahsyatnya, penduduk saat itu berjumlah skitar dua ribu orang pada tahun 1808 dan meningkat menjadi dua ribu dua ratus orang pada tahun 1815.

Ketika Tambora meletus pada bulan april 1815 sebagian besar penduduknya meninggal,dan tinggal dua ratus orang saja dan karena diserang leh perampok pada tahun 1818 mereka melarikan diri ke Banggo di Kerajaan Dompu,dan sebagaian ke Gembe Bima. Dengan bantuan gubernurmen pada tahun 1830 mereka akhirnya kembali ke sanggar. Gubernurmen memberikan bantuan beberapa senapan dan amunisi untuk menjaga diri dari srangan musuh. Pada tahun 1837 penduduk Sanggar masih berjumlah sekitar tiga ratus tiga orang dan pada tahun 1847 meningkat menjadi tiga ratus lima puluh orang atau jiwa. Rumah raja dibuat oleh rakyatnya sendiri dengan bahan dari kayu pilihan secara gotong – royong. Raja dan para pembesar kerajaan saat itu tidak di gaji tetapi tanah-tanah mereka dikerjakan oleh rakyatnya. Pada awal abad ke- XX atau sejak Belanda menguasai pulau sumbawa secara langsung,Kerajaan Sanggar di hapus serta digabungkan dengan kekuasaan Kesultanan Bima hingga sekarang ini.

Kerajaan Tambora.

Kerajaan Tambora yang teretak pada suatu jazirah yang pada ketiga penjuru dibatasi oleh laut. Disebelah timur berbatasan dengan Kerajaan Sanggar dan Kerajaan Dompu dengan luas areal wilayah 459 pal persegi. Seluruh kerajaan berada disekitar kaki gunung Tambora (Gunung Arun). Sebelum Tambora meletus,air sudah sangat kurang dan untuk mendapatkan air minum penduduk saat itu menggali sumur di sekitar pantai. Rakyat tambora hidup dari berladang atau bercocok tanam serta beternak dan meramu.

Ladang-ladang cukup dilembabpi oleh embun dan karena itu mereka bertanam pada sekitar bulan agustus dan panen pada bulan desember. Kekayaan yang utama adalah ternak kuda dan hasil kayu hutan . setengah dari hasil Gubernemen dan setengah dari kuda-kuda tersebut dikirim ke Kerajaan Bima pada tahun 1806 dan tahun 1807 berasal dari Tambora. Menurut Tobias,pada tahun 1808 Kerajaan Tambora berpenduduk sekitar empat ribu iwa dan pada tahun 1815 atau setelah tambora meletus penduduk kerajaan tambora sebagian habis tewas sebanyak tiga puluh ribu jiwa lebih. Dan pada tahun 1816 sisa penduduk yang masih hidup akhirnya meninggal semua karena diterjang banjir bandang dan banjir lahar,selanjutnya bekas Kerajaan tambora yang sudah habis ditelan ganasnya alam tersebut digabungkan dengan wilayah Kesultanan Dompu hingga sekarang ini. Bekas Kerajaan tambora kini masuk dalam wilayah Kecamatan Pekat Dompu.

Kerajaan Papekat (Pekat).

Dimasa pemerintahan kabupaten Dompu,nama Pekat saat ini merupakan nama sebuah desa yang terletak di wilayah kecamatan Pekat – Calabay Dompu (Nama Ibu Kota Kecamatan Pekat) Konon nama Pekat berasal dari kata “Pepekat”.

Kerajaan kecil ini tidak banyak meninggalkan atau menyimpan bukti-bukti untuk mendukung keberadaan kerajaan tersebut tempo dulu bahkan hampir dikatakan tidak ada sama sekali,hanya nama Pekat kini merupakan nama sebuah desa di kawasan lereng gunung Tambora. Catatan sejarah menyebutkan,meskipun suatu kerajaan kecil tetapi Pekat saat itu teraus diijinkan berdiri oleh pemerintah penjanjah VOC terutama untuk membendung pengaruh dari Kerajaan Makassar ang sewaktu-waktu dapat membentuk kekuatan di situ. Maka dengan Pekat pihak VOC mengikat terus persahabatan yang baik sekali, tetapi akibat gunung Tambora meletus,akhirnya penduduk di Kerajaan Pekat musnah seluruhnya kemudian bekas kerajaan Pekat digabung kan dengan wilayah kekuasaan Kerajaan dompu hingga sekarang ini.

Gunung Tambora Meletus pada tanggal 10 – 11 April 1815, dalam catatan sejarah Dompu letusan Tambora yang paling dahsyat yakni letusan pada tanggal 11 April 1815 yang mengakibatkan beberapa Kerajaan kecil yang terletak di sekitar Tambora menjadi sasaran empuk musibah tersebut sehingga 3 Kerajaan kecil tersebut musnah. Pralaya (Malapetaka) tersebut tampaknya di satu sisi berdampak positif bagi berkembangan Kerajaan Dompu, sebab setelah sekian tahun lamanya dalam perkembangan selanjutnya wilayah Kerajaan (Kesultanan) Dompu bertambah luas wilayahnya karena bekas wilayah 3 Kerajaan kecil pernah musnah akibat letusan Tambora tersebut akhirnya masuk kedalam wilayah Kerajaan (Kesultanan) Dompu hingga sekarang ini. Dengan bertambahnya wilayah Kesultanan Dompu tersebut (Pekat,Tambora dan sebagian wilayah Kerajaan Sanggar) maka moment tersebut dinilai merupakan suatu pertanda kelahiran baru bagi DOMPU BOU (Dompu Baru), yakni pergantian antara Dompu Lama dan Dompu Baru. Peristiwa tersebut menggambarkan kelahiran wilayah Dompu yang bertambah luas wilayahnya. 11 April 1815 Tambora meletus dengan dahsyatnya, akibat letusan Tambora wilayah Dompu dikemudian hari bertambah luasnya meliputi bekas Kerajaan Pekat, Kerajaan Tambora. DOMPU YANG BARU pun akhirnya lahir. Oleh ahli sejarah Prof.DR.Helyus Syamsuddin.PHd, peristiwa 11 April 1815 tersebut akhirnya dijadikan patokan dan dasar yang kuat sehingga 11 April dijadikan sebagai hari lahir atau hari jadi DOMPU. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah (Perda) No.18 tanggal 19 Bulan Juni 2004 ditetapkan bahwa tanggal 11 April 1815 sebagai hari lahir/hari jadi Dompu.

MENYUSURI JEJAK – JEJAK SEJARAH DOMPU di ambil dari website: dompukab.go.id
Share this article :
1

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Rabu, 03 Oktober 2012

amangati

Lakey peak
Indonesia
Lakey peak
Indonesia
Lakey peak
Indonesia
Lakey peak
Indonesia

 Last surf sessions

Show all (0)...
No surf session

 Last surf trips

Show all (0)...
No surf trip

 Comments

Show all (114)...
By Geordie , 01-11-2011
recent trip to lakey - I recently spent a week at Lakey Peak staying at Aman Gati. A few things I’d like to pass on:

Aman Gati has benefits and drawbacks. Benefits are that they offer an inclusive package that is made obvious on their website, so you don’t have to worry about transfers etc. Having said that, other hotels such as Lakey Beach Inn offer the same service, it’s just not spelt out as well on their website.

Drawbacks are that Aman Gati is the hub of tourist dollars in the area. This means that it’s where the beach boys (not the band) hang out and offer a multitude of services such as: lifts to surf spots; motorbike hire; boat hire for fishing and surfing away from the immediate area; invites to local events; fresh seafood off boats; whatever else you might want (but nothing dodgy). The seafood we got was overpriced, you are unlikely to catch a fish from the boats (though not impossible), the wooden fishing boats which most crew try to hire are very slow and very noisy and not a pleasant experience at all, the bike hire causes local political problems depending on who you hire them (or don't hire them)from, and generally, the scene at the Aman Gati can be a bit of a pain in the bum. Locals aren’t really too pushy, just very persistent and good at playing on people’s natural tendency to be polite, particularly when a visitor in a strange country.

I would recommend going to Lakey Beach Inn. Its right at the end of the hotel strip (and there is nothing else there but a strip of hotels, some abandoned). It’s owned by a French guy and run by locals, who also buy their beer there and will play you in pool all night. Very friendly and not once were we hassled to buy stuff or do stuff (except Alex sold us all a t shirt at the end). Rooms are cheaper than Aman Gati and some rooms have aircon. Aman Gati room quality is certainly nothing to write home about.

Motorbikes: problems arise as soon as you arrive! Everyone would like to hire you a bike at Aman Gati and we ran into problems because our driver said he’d hire us bikes, then told us not to tell anyone else, then we couldn’t find him the next day. We hired off a bloke we thought was his brother, but turned out we made a mistake. Long story short, once you commit to a hire, even by not responding when they say that if you need a bike, you’ll agree to go to them, they are gonna try and play the I know you, I thought we were friends, we had an agreement etc...If you can be so impolite....just say no! ...and when you are ready, ask to see the bike first, agree on the length of hire (multiples of a 24hr period) and don’t pay more than 50000rp a day for an auto (scooter). Also, make a show of looking the bike over or take a couple of photos showing what damage already exists.
Most people just get a lift around and this has benefits, such as Periscopes is a bastard to find, and if you have a guide/lift they will look after your stuff. They also know the basics of tide and wind, but we like to explore on our own, and have the freedom to do what we like when we like. You get the hang of it pretty quick. Oh, and there are no maps available. But if you ask people they will help you.

Learn some basic Indo phrases like teri makasi – thankyou (sounds like: tell-im-me-cars-sick), count to 5 etc, it smoothes things along and tidak makasi (no thankyou) is VERY handy. You can do this once you arrive!

The other surf spots like magic point (for which boat hire is advertised at aman gati) need a decent amount of swell and wet season NW winds or very early morning (no wind). Our boat trip was rubbish, total waste of time in the trade winds. At least it didn’t take three hours on a wooden boat. Now that I think of it, the locals aren’t so good at estimating time and distance, take it with a grain of salt (actually a whole bucket if money is involved).

If you are like me and think you are better than you turn out to be once you try the peak (ie. lots of awesome surfers that have arms of steel and can take off way deeper than me), you’ll like cobblestones. Go there on mid to high tide and lap up the relaxing but small right-handers. Nungers is also less hardcore and doesn’t see the crowds. We were told that while we were there the tides weren’t brilliant (ie not high in the morning, during trade wind season), so it wasn’t so busy. If you are like me and not a big competitor in the water, I would recommend south coast of Lombok in the wet season. That’s what I’ll be going back to.

Also, getting boards over to Sumbawa can be a problem, because the planes are small and lots of other surfers/kiteboarders will be going to lakey too! We met someone who had to wait two days for his boards, as the planes only fly three times a week. Merpati and Wings both have issues with this. We were angry but polite and left it at “please try your best to get them on board”, and they were there when we arrived. Apparently you need to check them in as soon as the counter opens (three hours prior to the flight) to make sure they go on. On the up side, getting them back doesn’t seem to be as much of a problem. Oh, and check your excess baggage charges with the airline prior to travelling – I swear they are different for every damn flight!

Well, have fun and remember that any issues you have will be because someone is trying to make a bit of money, its nothing against you or your ego and it won’t be much in the scheme of things anyway. Have fun and enjoy what is a pretty cool place to visit and to surf. And say hi to Alex and Naur at Lakey Beach Inn for me (very cold beer!)
Geordie, Victoria, Australia

By Anonymous , 23-10-2010
amangati hotel :(((((((((((((((((((((( - hi everybody,

just stayed in the amangatihotel, apparently the best place there.well...it might have been 10 years ago. it is not bad, but just not worth the money!!!!!!!
the restaurant is expensive and the meals are small.
the staff is friendly though.
the average room there is absolutely not worth the money.you get the same shit anywhere else for 100.000 rp...
and the is no hot water in 70% of the rooms!
But lakey peak is great!!!!!!!!!!!!!
By Anonymous , 12-09-2010
In response to 'dodgey locals' - I've just came back from a trip to Sumbawa and i've never met more pleasent friendly people. It was quite heartwarming actually. When you're travelling anywhere its sensible to keep your whits about you, but enjoy yourself with some brilliant people. And if you tip them even half a dollar it makes a big difference to them! And you must have been a total mug about the bike thing, i rented a bike plenty of times and there were no problems...they even gave me free lifts to preiscopes and places! I stayed in the Aman Gati which was really good and left boards, boardies, rashvests outside and nothing got stolen!...Enjoy it.

Errors, Feedback

You can edit this page to correct errors or add new information. If you have any problems regarding this page, Send us feedback.

Advertise

On the Go!
Wannasurf.com on your mobile
RSS All the RSS feeds of Wannasurf.com
Newsletter All news by email

Friends of Wannasurf

Wannasurf Online Shop 

Jumat, 21 September 2012

Membuat Jaringan Komputer, Server | Cara Membuat LAN | Network Jaringan | Internet Jaringan


 20:33 | | | 1 comment | 4.5

Ebook Jaringan
Membangun Jaringan Komputer, Server | Cara Membuat LAN | Network Jaringan | Internet Jaringan - Sudah tahu kan apa itu jaringan? penjelasan singkatnya sih jaringan itu bisa kita artikan menghubungkan beberapa komponen komputer, seperti menghubungkan komputer satu dengan komputer lain, lalu apa tujuannya? banyak sekali tujuan membuat jaringan, yang jelas jaringan komputer akan sangat membantu bagi pekerjaan.

Nah, kali ini saya akan share ebook dari QMG yang tentunya akan sangat membantu anda dalam mempelajari seputar jaringan. ebook ini berisi berbagai macam materi mengenai jaringan komputer, mulai dari sejarah jaringan komputer hingga tutorial membuat sebuah jaringan.

Info lebih lanjut tentang ebook di atas bisa anda lihat => Di Sini
Untuk panduan Mendownload, anda bisa melihat => Di Sini

QMG sendiri memiliki 4 ebook utama yaitu teknisi komputer, teknisi jaringan, teknisi laptop, dan motherboard repair. selain 4 ebook tersebut ada juga ebook bonus jika anda memesan paket diskon. paket diskon sendiri adalah paket dimana anda membeli semua ebook dari QMG termasuk 4 ebook utama dan semua bonus ebook + software dengan harga yang jauh lebih murah dari harga asli


CHAPTER 1 MENGENAL JARINGAN KOMPUTER                                              
  1. Sejarah Jaringan Komputer
  2. Manfaat Jaringan Komputer
  3. Topologi Jaringan komputer
  4. Membedakan Jenis Jaringan Komputer
  5. Memahami Lebih Mendalam Beberapa Jalur Jaringan Komputer
  6. Sistem Operasi Baru dan Jaringan Komputer
  7. Berkenalan dengan Antarmuka Jaringan Windows XP


CHAPTER 2 HARDWARE JARINGAN KOMPUTER

  1. Komputer Server
  2. Ethernet Hub
  3. Ethernet Switch
  4. Routers Network Repeater
  5. Network Bridges
  6. Network Adapter
  7. Wireless Network Interface Controller
  8. Modems
  9. Networking Cable
  10. Hardware Firewall
  11. Stand Alone Wireless Access Point (WAP)


CHAPTER 3 INSTALASI PERANGKAT KERAS JARINGAN KOMPUTER

  1. Persiapan Peralatan Kerja
  2. Menyiapkan Perangkat Keras Jaringan
  3. Langkah kerja pemasangan perangkat keras
  4. Penempatan Komputer Server
  5. Pemasangan Kompter Server Pada Hub/Switch
  6. Pemasangan Komputer Klien pada LAN kabel
  7. Penempatan HUB/Switch
  8. Penempatan dan Pemasangan Router


CHAPTER 4 INSTALASI PERANGKAT LUNAK JARINGAN KOMPUTER

  1. Instalasi Sistem Operasi
  2. Cara Set Computer Name dan Workgroup pada Windows XP
  3. Pengaturan Network Connections
  4. Cara Konfigurasi TCP / IP Address Pada Komputer Server
  5. Cara Konfigurasi TCP / IP Address Pada Komputer Klien
  6. Cara Konfigurasi TCP / IP Address Printer Server
  7. Cara Konfigurasi TCP / IP Address Wireless Router
  8. Pengaturan Software Warnet Pada jaringan Komputer


CHAPTER 5 KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER

  1. Klasifikasi Keamanan Jaringan Komputer
  2. Macam-Macam Serangan Jaringan Komputer
  3. Membangun Sistem Keamanan Jaringan Komputer Yang Kuat


CHAPTER 6 MELAKUKAN KONEKSI PADA JARINGAN

  1. Melakukan Koneksi Jaringan Kabel
  2. Melakukan Koneksi Jaringan Wireless
  3. Memeriksa Status Koneksi Jaringan
  4. Set Up dan Tes Remote Desktop Pada Windows
  5. Set Up dan Tes Remote Desktop Web Connection


CHAPTER 7 PENGATURAN SHARING DALAM JARINGAN

  1. Menginstall [File and Printer Sharing] Pada Windows XP
  2. Sharing File Dan Folder Dalam Jaringan
  3. Sharing Drive Dalam Jaringan
  4. Advanced File Sharing Sharing
  5. Koneksi Internet Dalam Jaringan Kabel Melalui Komputer Server
  6. Sharing Koneksi Internet Dalam Jaringan Kabel Tanpa Melalui Komputer Server
  7. Setting Komputer Ad Hoc Wireless Network
  8. Pemetaan Drive Sharing Dalam Jaringan
  9. Membuat Folder Sharing Bisa Diakses Secara Offline
  10. Mengakses File dan Folder Sharing
  11. Mengakses dan Bekerja Dengan Offline Files


CHAPTER 8 TROUBLESHOOTING  JARINGAN  KOMPUTER

  1. Troubleshooting Koneksi Jaringan Lokal
  2. Troubleshooting File and Printer Sharing in Microsoft Windows XP
  3. Network Troubleshooting Commands
  4. Troubleshooting Diagnostic Tools


Bagaimana cara mendapatkan Ebook Jaringan Komputer tersebut?
Klik di sini untuk info lebih lanjut dan mendownload ebook gratis => Download Now